MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP RANGKA TUBUH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR MNEMONICS
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP RANGKA TUBUH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR MNEMONICS
Yun Sugiyarti
SMP Katolik Santo Tarsisius Bojonegoro
e-mail: yunsugiyarti24@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran IPA di SMP/MTs pada konsep rangka tubuh merupakan konsep esensial untuk mempelajari dan menganalisis sistem organ manusia. Penerapan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari teknologi dan lingkungan mempunyai cakupan yang luas. Masalahnya adalah karena tulang yang menyusun tubuh manusia sangat banyak baik dari bentuk, struktur, fungsi, proses sistem gerak, kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem gerak PTK penggunaan siklus belajar dan strategi belajar Mnemonics dalam pembelajaran rangka tubuh manusia diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan motivasi siswa, sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran konsep rangka tubuh manusia. Hasil penelitian ini adalah : Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat meningkatkan motivasi pembelajaran rangka tubuh manusia, Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat menunjang pencapaian tujuan khususnya pengajaran biologi untuk konsep rangka tubuh manusia dan Penggunaan siklus belajar dan strategi belajar Mnemonics membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Kata Kunci: 1. Motivasi 2. Pemahaman 3. Mnemonics
PENDAHULUAN
Selama ini pembelajaran di SMP Katolik Santo Tarsisius Bojonegoro banyak terfokus pada pembelajaran langsung serta kurangnya variasi, karena terbatasnya media pembelajaran yang dimiliki sekolah.
Permasalahan siswa di sekolah antara lain : (a) daya ingat siswa sangat terbatas, (b) siswa cenderung cepat bosan untuk memperhatikan pelajaran, kemudian ngobrol dengan pasangan duduknya, (c) siswa tidak berusaha memproses pelajaran yang sulit diterima di sekolah dengan metode yang lebih mudah yang didapat di luar sekolah, (d) siswa tidak mengkaitkan dan mencari kata kunci dalam pelajaran Biologi dengan kehidupan di masyarakat, (e) kemampuan berfikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal-soal IPA, (f) motivasi belajar siswa rendah terhadap mata pelajaran Biologi, (g) variasi strategi dalam pembelajaran masih kurang, dan (h) hasil belajar siswa rendah.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SMP Katolik Santo Tarsisiu Bojonegoro pada mata pelajaran IPA. Penelitian dilaksanakan bulan September sampai bulan Oktober tahun 2020. SMP Katolik Santo Tarsisiu Bojonegoro Jl. Untung Suropati 55 Bojonegoro. Sekolah ini terletak di daerah kota Bojonegoro Kelas yang diteliti adalah kelas VIII yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan September – Oktober tahun 2020 melalui 3 siklus. Secara umum siklus penelitian ini melalui langkah-langkah sebagai berikut:
- Perencanaan, merencanakan perlakuan yang diberikan kepada siswa sesuai yang tertulis pada rencana tindakan
- Pelaksanaan, melaksanaan dan merealisasikan dalam proses belajar mengajar pada sub pokok bahasan rangka tubuh manusia dengan menggunakan perangkat meliputi skenario, LKS, dan rangka tubuh manusia
- Pengamatan, mengamati hasil observasi menggunkan instrumen yang digunakan meliputi soal untuk penilai hasil belajar, angket minat siswa, dan angket aktivitas atau tes kinerja siswa.
- Refleksi, repleksi terhadap keberhasilan atau kegagalan yang terjadi selang waktu tertentu dengan analisis mean populasi.
Untuk pengumpulan data penelitian digunakan instrumen penelitian sebagai berikut :
- Angket digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi siswa tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Mnemonics
- Angket observasi kinerja untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan.
- Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat keberhasilan siswa.
- Lembar pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
Analisis dan reflesksi
Pengolahan skor dalam angket dengan skala sikap penskoran sebagai berikut :
- Sangat setuju : skor 4
- Setuju : skor 3
- Ragu-ragu : skor 2
- Tidak setuju : skor 1
Kriteria keberhasilan siswa dalam pembelajaran rangka tubuh manusia dapat dilihat dari tingkah laku siswa dalam minat siswa.
Indikator siswa yang memiliki minat tinggi adalah sebagai berikut :
- Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh perhatian
- Minat siswa untuk mengikuti pelajaran berdasarkan angket
- Menindaklanjuti proses pembelajaran
- Hasil tes belajar siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian dari proses KBM dengan strategi Mnemonics dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1. Persentase penilaian motivasi siswa pada pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics
Nama Sekolah
SS (%)
S (%)
RG (%)
TS (%)
SMP Katolik Santo Tarsisius
40,83
43,36
12,10
3,70
Keterangan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
Dari tabel 1. dapat disampaikan bahwa siswa menjawab paling banyak setuju terhadap pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics,
Tabel 2. Persentase penilaian observasi kinerja PTK siswa pada pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics
Nama Sekolah
SS (%)
S (%)
TS (%)
SMP Katolik Santo Tarsisius
40,04
57,38
2,58
Keterangan :
SS : Sangat Senang S : Senang TS : Tidak Senang
Dari tabel 57,38% siswa menjawab senang terhadap pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics.
Tabel 3. Rata-rata nilai siswa persiklus pada pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics
Nama Sekolah
Siklus I
Siklus II
Siklus III
SMP Katolik Santo Tarsisius
88,75
86,72
82,19
Dari hasil penilaian rata-rata mempunyai nilai yang baik dan mengembirakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 diatas. Sedangkan pengamatan pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar sudah baik sekali, karena Guru sudah menyiapkan semua perangkat yang akan disampaikan dalam proses KBM.
Pembahasan
4.1 Siklus Pertama
Berlangsung selama 2 jam efektif
Materi pokok : Struktur tulang dan proses gerak manusia
Rencana Tindakan : Dengan menggunakan carta atau model kerangka tubuh, siswa mengamati model rangka tubuh manusia, mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan bentuk, macam dengan strategi Mnemonics
Pelaksanaan :
- Rangka tubuh manusia dibagi-bagi misalnya bagian tengkorak, badan, dan anggota gerak.
- Guru membimbing siswa dalam membuat Chunking atau pemotongan dan membuat akronim dari macam-macam tulang berdasarkan bentuk dan pengelompokan anggota tubuh.
Pengamatan : Kolaborasi dengan sesama tim terhadap pelaksanaan KBM
Refleksi :
- Menyimpulkan hasil observasi siklus pertama
- Perencanaan terhadap rencana tindakan siklus kedua
- Dalam pembelajaran siklus pertama, pembelajaran dengan ketrampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan sudah teridentifikasi cukup jelas. Pembelajaran sudah berorientasi pada aktivitas siswa. Aktivitas siswa tersebut diawali dengan mengamati rangka tubuh manusia dan guru membimbing siswa diskusi kelompok dalam melakukan pengelompokan tentang rangka tubuh manusia sesuai strategi Mnemonics. Siswa mengkomunikasikan hasil penelitian. Misalnya hasil yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :
- Pemotongan rangka bagian tengkorak kepala 12.12.22 artinya rangka tengkorak bagian kepala terdiri dari 1 tulang dahi, 2 tulang ubun-ubun, 1 tulang kepala belakang, 2 tulang baji, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis dengan akronim DAUB KEBAPETA.
- Pemotongan Pada tulang rusuk yang terdiri dari 12 tulang adalah 732 yang terdiri dari 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang tulang rusuk melayang. Begitu seterusnya bagian-bagian tulang tubuh dapat dipelajari dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics.
Ada dua hal penting yang dapat direfleksikan dari hasil penelitian siklus pertama, yaitu:
- Penerapan konsep perlu diperbaiki
- Siswa masih belum percaya diri dan serius dalam memotong/Chunking rangka tubuh manusia
4.2 Siklus Kedua
Berlangsung selama 4 jam efektif
Materi pokok : Hubungan antar tulang (Artikulasi)
Rencana Tindakan :
Dengan menggunakan carta artiluasi atau persendian, siswa mengamati carta yang meliputi hubungan antar tulang Sinartosis, Amfiartrosis, dan Diartrosis dengan strategi Mnemonics
Pelaksanaan :
- Carta artikulasi dibagi-bagi misalnya macam-macam sendi.
- Guru membimbing siswa dalam membuat kata berkait dari macam-macam sendi tubuh.
Pengamatan :
Kolaborasi dengan sesama tim terhadap pelaksanaan KBM
Refleksi :
- Menyimpulkan hasil observasi siklus kedua
- Perencanaan terhadap rencana tindakan siklus ketiga
Dalam pembelajaran siklus kedua, pembelajaran dengan ketrampilan proses seperti mengamati, dan mengkomunikasikan sudah teridentifikasi cukup jelas. Pembelajaran sudah berorientasi pada aktivitas siswa. Aktivitas siswa tersebut diawali dengan mengamati carta artikulasi tubuh manusia dan guru membimbing siswa diskusi kelompok dalam belajar tentang hubungan antar tulang atau artikulasi manusia sesuai strategi Mnemonics.
Siswa mengkomunikasikan hasil penelitian antara lain : mengaitkan sendi-sendi tubuh yang ada dengan peralatan atau kata-kata yang mudah diterima dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sendi peluru (hubungan dua tulang tersebut dapat terjadi gerakan ke segala arah), sendi engsel (karena arah gerakannya hanya satu arah, seperti engsel pintu), sendi putar ( karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat berputar mengintari tulang yang lain), sendi pelana (karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang naik kuda di atas pelana)
Pada tahap pengenalan konsep, pembelajaran dilakukan dengan metode diskusi kelas, guru mengembangkan hasil diskusi untuk memperkuat pemahaman konsep.
4.3 Siklus Ketiga
Berlangsung selama 2 jam efektif
Materi pokok : Kelainan yang terjadi pada sistem gerak
Rencana Tindakan : Dengan menggunakan carta, siswa mengamati dan mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak dengan strategi Mnemonics
Pelaksanaan :
- Guru membagikan carta mengenai kelainan-kelainan yang terjadi pada manusia.
- Guru membimbing siswa dalam membuat kata berkait dari macam-macam kelainan yang terjadi pada manusia.
Pengamatan : Kolaborasi dengan sesama tim terhadap pelaksanaan KBM
Refleksi :
- Mengevaluasi seluruh pelaksanaan penelitian
- Menyimpulkan hasil observasi siklus ketiga
Pada siklus ke tiga dengan materi : Kelainan dan gangguan pada alat gerak ada dua masalah hasil refleksi siklus ketiga yang perlu diperbaiki, masalah tersebut adalah :
- Bagaimana upaya memperbaiki penerapan konsep
- Bagaimana membiasakan siswa membuat kata berkait.
Untuk menjawab masalah tadi upaya memperbaiki penerapan konsep dilakukan dengan diberi tugas rumah, pengenalan kelainan-kelainan pada rangka tubuh dan pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas menyusun kata berkait lalu diskusi kelas. Selanjutnya hasil penelitian pembelajaran siklus ke tiga diuraikan sebagai berikut :
Tahap eksplorasi pembelajaran berorintasi pada aktivitas siswa berupa pengamatan terhadap sikap dan posisi tulang waktu berjalan, membungkuk, duduk. Metode yang digunakan adalah diskusi.
Tahap penerapan konsep siswa diberi pengalaman belajar membaca buku-buku tentang tulang, artikulasi atau persendian dan kelainan pada tulang dan pengalaman belajar yang lain misalnya kelainan tulang yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan penyakit polio. Pemerintah Indonesia gencar mencanangkan bahwa Indonesia bebas polio.
Setelah itu siswa berdiskusi dengan menggunakan Charta dan LKS. Kegiatan ini siswa antusias untuk mengerjakan. Pada akhir pelajaran siswa diberi tugas untuk mengembangkan masalah upaya teknologi untuk mengatasi masalah penanganan kelainan dan gangguan pada tulang.
Hasil diskusi gangguan dan kelainan pada rangka tubuh ini dikaitkan pada kehidupan sehari-hari dengan kebiasaan posisi tubuh yang salah. Sehingga siswa dapat mengetahui posisi yang benar. Misalnya kebiasaan posisi tubuh atau posisi duduk yang kurang tepat pada waktu yang lama sewaktu masa pertumbuhan anak. Tipenya meliputi
- lordosis, tulang belakang melengkung ke depan
- kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang
- skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping.
Pemeriksaan terhadap strategi Mnemonics lebih baik. Motivasi akan pemahaman terhadap konsep rangka menunjukkan hasil yang baik, karena hasil tes siswa yang < 65 ada 2 anak
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
- Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat meningkatkan motivasi pembelajaran rangka tubuh manusia
- Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat menunjang pencapaian tujuan khususnya pengajaran biologi untuk konsep rangka tubuh manusia
- Penggunaan siklus belajar dan strategi belajar Mnemonics membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2005) Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Sekolah Menengah Atas, Pemerintah Propinsi Jawa Timur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Satuan Kerja Pembinaan Pendidikan Menengah Umum, Surabaya.
Mulyasa E, (2005) Kurikulum Berbasis Kompetensi Karakteristis dan Implementasinya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. pp 100 – 170
Mulyasa E, (2005) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. pp : 69 – 192
Nur Muhamad, (2004). Strategi-Strategi Belajar. (2nd ed.), Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika Sekolah, Surabaya, pp 24 – 35
Nona Syaodih Sukmadinata, (2005) Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Zubaidah S., dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam, SMP/MTs Kelas VIII Semester 1, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP RANGKA TUBUH MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR MNEMONICS
Yun Sugiyarti
SMP Katolik Santo Tarsisius Bojonegoro
e-mail: yunsugiyarti24@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran IPA di SMP/MTs pada konsep rangka tubuh merupakan konsep esensial untuk mempelajari dan menganalisis sistem organ manusia. Penerapan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari teknologi dan lingkungan mempunyai cakupan yang luas. Masalahnya adalah karena tulang yang menyusun tubuh manusia sangat banyak baik dari bentuk, struktur, fungsi, proses sistem gerak, kelainan dan penyakit yang terjadi pada sistem gerak PTK penggunaan siklus belajar dan strategi belajar Mnemonics dalam pembelajaran rangka tubuh manusia diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan motivasi siswa, sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran konsep rangka tubuh manusia. Hasil penelitian ini adalah : Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat meningkatkan motivasi pembelajaran rangka tubuh manusia, Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat menunjang pencapaian tujuan khususnya pengajaran biologi untuk konsep rangka tubuh manusia dan Penggunaan siklus belajar dan strategi belajar Mnemonics membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
Kata Kunci: 1. Motivasi 2. Pemahaman 3. Mnemonics
PENDAHULUAN
Selama ini pembelajaran di SMP Katolik Santo Tarsisius Bojonegoro banyak terfokus pada pembelajaran langsung serta kurangnya variasi, karena terbatasnya media pembelajaran yang dimiliki sekolah.
Permasalahan siswa di sekolah antara lain : (a) daya ingat siswa sangat terbatas, (b) siswa cenderung cepat bosan untuk memperhatikan pelajaran, kemudian ngobrol dengan pasangan duduknya, (c) siswa tidak berusaha memproses pelajaran yang sulit diterima di sekolah dengan metode yang lebih mudah yang didapat di luar sekolah, (d) siswa tidak mengkaitkan dan mencari kata kunci dalam pelajaran Biologi dengan kehidupan di masyarakat, (e) kemampuan berfikir rasional siswa sangat lemah dalam mengerjakan soal-soal IPA, (f) motivasi belajar siswa rendah terhadap mata pelajaran Biologi, (g) variasi strategi dalam pembelajaran masih kurang, dan (h) hasil belajar siswa rendah.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan di SMP Katolik Santo Tarsisiu Bojonegoro pada mata pelajaran IPA. Penelitian dilaksanakan bulan September sampai bulan Oktober tahun 2020. SMP Katolik Santo Tarsisiu Bojonegoro Jl. Untung Suropati 55 Bojonegoro. Sekolah ini terletak di daerah kota Bojonegoro Kelas yang diteliti adalah kelas VIII yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan September – Oktober tahun 2020 melalui 3 siklus. Secara umum siklus penelitian ini melalui langkah-langkah sebagai berikut:
- Perencanaan, merencanakan perlakuan yang diberikan kepada siswa sesuai yang tertulis pada rencana tindakan
- Pelaksanaan, melaksanaan dan merealisasikan dalam proses belajar mengajar pada sub pokok bahasan rangka tubuh manusia dengan menggunakan perangkat meliputi skenario, LKS, dan rangka tubuh manusia
- Pengamatan, mengamati hasil observasi menggunkan instrumen yang digunakan meliputi soal untuk penilai hasil belajar, angket minat siswa, dan angket aktivitas atau tes kinerja siswa.
- Refleksi, repleksi terhadap keberhasilan atau kegagalan yang terjadi selang waktu tertentu dengan analisis mean populasi.
Untuk pengumpulan data penelitian digunakan instrumen penelitian sebagai berikut :
- Angket digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi siswa tentang kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi Mnemonics
- Angket observasi kinerja untuk memperoleh data tentang aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan.
- Tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data tentang tingkat keberhasilan siswa.
- Lembar pengamatan pengelolaan kegiatan belajar mengajar.
Analisis dan reflesksi
Pengolahan skor dalam angket dengan skala sikap penskoran sebagai berikut :
- Sangat setuju : skor 4
- Setuju : skor 3
- Ragu-ragu : skor 2
- Tidak setuju : skor 1
Kriteria keberhasilan siswa dalam pembelajaran rangka tubuh manusia dapat dilihat dari tingkah laku siswa dalam minat siswa.
Indikator siswa yang memiliki minat tinggi adalah sebagai berikut :
- Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan penuh perhatian
- Minat siswa untuk mengikuti pelajaran berdasarkan angket
- Menindaklanjuti proses pembelajaran
- Hasil tes belajar siswa
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil penelitian dari proses KBM dengan strategi Mnemonics dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 1. Persentase penilaian motivasi siswa pada pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics
Nama Sekolah | SS (%) | S (%) | RG (%) | TS (%) |
SMP Katolik Santo Tarsisius | 40,83 | 43,36 | 12,10 | 3,70 |
Keterangan :
SS : Sangat Setuju S : Setuju RG : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
Dari tabel 1. dapat disampaikan bahwa siswa menjawab paling banyak setuju terhadap pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics,
Tabel 2. Persentase penilaian observasi kinerja PTK siswa pada pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics
Nama Sekolah | SS (%) | S (%) | TS (%) |
SMP Katolik Santo Tarsisius | 40,04 | 57,38 | 2,58 |
Keterangan :
SS : Sangat Senang S : Senang TS : Tidak Senang
Dari tabel 57,38% siswa menjawab senang terhadap pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics.
Tabel 3. Rata-rata nilai siswa persiklus pada pembelajaran rangka tubuh manusia dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics
Nama Sekolah | Siklus I | Siklus II | Siklus III |
SMP Katolik Santo Tarsisius | 88,75 | 86,72 | 82,19 |
Dari hasil penilaian rata-rata mempunyai nilai yang baik dan mengembirakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel 3 diatas. Sedangkan pengamatan pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar sudah baik sekali, karena Guru sudah menyiapkan semua perangkat yang akan disampaikan dalam proses KBM.
Pembahasan
4.1 Siklus Pertama
Berlangsung selama 2 jam efektif
Materi pokok : Struktur tulang dan proses gerak manusia
Rencana Tindakan : Dengan menggunakan carta atau model kerangka tubuh, siswa mengamati model rangka tubuh manusia, mengklasifikasikan atau mengelompokkan berdasarkan bentuk, macam dengan strategi Mnemonics
Pelaksanaan :
- Rangka tubuh manusia dibagi-bagi misalnya bagian tengkorak, badan, dan anggota gerak.
- Guru membimbing siswa dalam membuat Chunking atau pemotongan dan membuat akronim dari macam-macam tulang berdasarkan bentuk dan pengelompokan anggota tubuh.
Pengamatan : Kolaborasi dengan sesama tim terhadap pelaksanaan KBM
Refleksi :
- Menyimpulkan hasil observasi siklus pertama
- Perencanaan terhadap rencana tindakan siklus kedua
- Dalam pembelajaran siklus pertama, pembelajaran dengan ketrampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasikan dan mengkomunikasikan sudah teridentifikasi cukup jelas. Pembelajaran sudah berorientasi pada aktivitas siswa. Aktivitas siswa tersebut diawali dengan mengamati rangka tubuh manusia dan guru membimbing siswa diskusi kelompok dalam melakukan pengelompokan tentang rangka tubuh manusia sesuai strategi Mnemonics. Siswa mengkomunikasikan hasil penelitian. Misalnya hasil yang dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :
- Pemotongan rangka bagian tengkorak kepala 12.12.22 artinya rangka tengkorak bagian kepala terdiri dari 1 tulang dahi, 2 tulang ubun-ubun, 1 tulang kepala belakang, 2 tulang baji, 2 tulang pelipis, 2 tulang tapis dengan akronim DAUB KEBAPETA.
- Pemotongan Pada tulang rusuk yang terdiri dari 12 tulang adalah 732 yang terdiri dari 7 pasang tulang rusuk sejati, 3 pasang tulang rusuk palsu dan 2 pasang tulang rusuk melayang. Begitu seterusnya bagian-bagian tulang tubuh dapat dipelajari dengan menggunakan strategi belajar Mnemonics.
Ada dua hal penting yang dapat direfleksikan dari hasil penelitian siklus pertama, yaitu:
- Penerapan konsep perlu diperbaiki
- Siswa masih belum percaya diri dan serius dalam memotong/Chunking rangka tubuh manusia
4.2 Siklus Kedua
Berlangsung selama 4 jam efektif
Materi pokok : Hubungan antar tulang (Artikulasi)
Rencana Tindakan :
Dengan menggunakan carta artiluasi atau persendian, siswa mengamati carta yang meliputi hubungan antar tulang Sinartosis, Amfiartrosis, dan Diartrosis dengan strategi Mnemonics
Pelaksanaan :
- Carta artikulasi dibagi-bagi misalnya macam-macam sendi.
- Guru membimbing siswa dalam membuat kata berkait dari macam-macam sendi tubuh.
Pengamatan :
Kolaborasi dengan sesama tim terhadap pelaksanaan KBM
Refleksi :
- Menyimpulkan hasil observasi siklus kedua
- Perencanaan terhadap rencana tindakan siklus ketiga
Dalam pembelajaran siklus kedua, pembelajaran dengan ketrampilan proses seperti mengamati, dan mengkomunikasikan sudah teridentifikasi cukup jelas. Pembelajaran sudah berorientasi pada aktivitas siswa. Aktivitas siswa tersebut diawali dengan mengamati carta artikulasi tubuh manusia dan guru membimbing siswa diskusi kelompok dalam belajar tentang hubungan antar tulang atau artikulasi manusia sesuai strategi Mnemonics.
Siswa mengkomunikasikan hasil penelitian antara lain : mengaitkan sendi-sendi tubuh yang ada dengan peralatan atau kata-kata yang mudah diterima dalam kehidupan sehari-hari, misalnya sendi peluru (hubungan dua tulang tersebut dapat terjadi gerakan ke segala arah), sendi engsel (karena arah gerakannya hanya satu arah, seperti engsel pintu), sendi putar ( karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang yang satu dapat berputar mengintari tulang yang lain), sendi pelana (karena dari hubungan dua tulang tersebut, tulang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang naik kuda di atas pelana)
Pada tahap pengenalan konsep, pembelajaran dilakukan dengan metode diskusi kelas, guru mengembangkan hasil diskusi untuk memperkuat pemahaman konsep.
4.3 Siklus Ketiga
Berlangsung selama 2 jam efektif
Materi pokok : Kelainan yang terjadi pada sistem gerak
Rencana Tindakan : Dengan menggunakan carta, siswa mengamati dan mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem gerak dengan strategi Mnemonics
Pelaksanaan :
- Guru membagikan carta mengenai kelainan-kelainan yang terjadi pada manusia.
- Guru membimbing siswa dalam membuat kata berkait dari macam-macam kelainan yang terjadi pada manusia.
Pengamatan : Kolaborasi dengan sesama tim terhadap pelaksanaan KBM
Refleksi :
- Mengevaluasi seluruh pelaksanaan penelitian
- Menyimpulkan hasil observasi siklus ketiga
Pada siklus ke tiga dengan materi : Kelainan dan gangguan pada alat gerak ada dua masalah hasil refleksi siklus ketiga yang perlu diperbaiki, masalah tersebut adalah :
- Bagaimana upaya memperbaiki penerapan konsep
- Bagaimana membiasakan siswa membuat kata berkait.
Untuk menjawab masalah tadi upaya memperbaiki penerapan konsep dilakukan dengan diberi tugas rumah, pengenalan kelainan-kelainan pada rangka tubuh dan pada akhir pembelajaran siswa diberi tugas menyusun kata berkait lalu diskusi kelas. Selanjutnya hasil penelitian pembelajaran siklus ke tiga diuraikan sebagai berikut :
Tahap eksplorasi pembelajaran berorintasi pada aktivitas siswa berupa pengamatan terhadap sikap dan posisi tulang waktu berjalan, membungkuk, duduk. Metode yang digunakan adalah diskusi.
Tahap penerapan konsep siswa diberi pengalaman belajar membaca buku-buku tentang tulang, artikulasi atau persendian dan kelainan pada tulang dan pengalaman belajar yang lain misalnya kelainan tulang yang disebabkan oleh infeksi virus yang menyebabkan penyakit polio. Pemerintah Indonesia gencar mencanangkan bahwa Indonesia bebas polio.
Setelah itu siswa berdiskusi dengan menggunakan Charta dan LKS. Kegiatan ini siswa antusias untuk mengerjakan. Pada akhir pelajaran siswa diberi tugas untuk mengembangkan masalah upaya teknologi untuk mengatasi masalah penanganan kelainan dan gangguan pada tulang.
Hasil diskusi gangguan dan kelainan pada rangka tubuh ini dikaitkan pada kehidupan sehari-hari dengan kebiasaan posisi tubuh yang salah. Sehingga siswa dapat mengetahui posisi yang benar. Misalnya kebiasaan posisi tubuh atau posisi duduk yang kurang tepat pada waktu yang lama sewaktu masa pertumbuhan anak. Tipenya meliputi
- lordosis, tulang belakang melengkung ke depan
- kifosis, tulang belakang melengkung ke belakang
- skoliosis, tulang belakang melengkung ke samping.
Pemeriksaan terhadap strategi Mnemonics lebih baik. Motivasi akan pemahaman terhadap konsep rangka menunjukkan hasil yang baik, karena hasil tes siswa yang < 65 ada 2 anak
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:
- Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat meningkatkan motivasi pembelajaran rangka tubuh manusia
- Penggunaan strategi belajar Mnemonics dapat menunjang pencapaian tujuan khususnya pengajaran biologi untuk konsep rangka tubuh manusia
- Penggunaan siklus belajar dan strategi belajar Mnemonics membuat pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, (2005) Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Sekolah Menengah Atas, Pemerintah Propinsi Jawa Timur Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Satuan Kerja Pembinaan Pendidikan Menengah Umum, Surabaya.
Mulyasa E, (2005) Kurikulum Berbasis Kompetensi Karakteristis dan Implementasinya, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. pp 100 – 170
Mulyasa E, (2005) Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung. pp : 69 – 192
Nur Muhamad, (2004). Strategi-Strategi Belajar. (2nd ed.), Universitas Negeri Surabaya Pusat Sains dan Matematika Sekolah, Surabaya, pp 24 – 35
Nona Syaodih Sukmadinata, (2005) Metode Penelitian Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung
Zubaidah S., dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam, SMP/MTs Kelas VIII Semester 1, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Jakarta.

Ingin Dapat Beasiswa Scientis dari Pemkab Bojonegoro, Berikut Syaratnya
Selain program beasiswa satu desa dua sarjana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro juga menyiapkan Program Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi bagi mahasiswa Bojonegoro yang menempuh mengambil jurusan scientis.
Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Dandi Suprayitno menyampaikan beasiswa scientis diutamakan untuk Fakultas Teknik dan Kedoktera.
“Saya berharap dengan adanya program besiswa scientis mahasiswa Bojonegoro dapat lebih terpacu dan termotivasi untuk mencapai prestasi di bidangnya dan bersinergi dengan peningkatan prestasi akademiknya,” ucapnya.
Dijelaskan, beasiswa pendidikan tinggi scientis tahun 2020 ini bersifat stimulan diberikan per semester. Artinya, jika pada semester berikutnya indeks prestasinya (IP) di bawah ketentuan, maka pada semester tersebut tidak bisa menerima.
“Jadi harus bisa mempertahankan nilai akademisnya,” pungkasnya.(FIF)
Adapun Kriteria Calon Penerima Beasiswa Scientis sebagai berikut:
I. Mahasiswa Strata 1/ Diploma 4 PTN yang dibuktikan dengan surat keterangan menjadi mahasiswa dari PTN yang bersangkuta
II. Penduduk Bojonegoro dibuktikan dengan KTP dan KK Bojonegoro
III. Mahasiswa berprestasi yang memiliki indeks prestasi di atas 3,00 sejak semester 1 atau juara satu sampai tiga kejuaran akademik tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional di bidangnya.
IV. Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain baik dari pemerintah pusat, provinsi, pemerintah kabupaten, BUMN, atau pihak swasta yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterei serta diketahui oleh perguruan tinggi.
V. Menandatangani surat perjanjian bermaterai bahwa peserta didik /mahasiswa bersedia berpartisipasi aktif untuk memajukan daerah sesuai dengan keilmuanya.
VI. Penerima beasiswa diutamakan Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran
VII. Fakultas sebagaimana yang dimaksud yaitu :
a. Fakultas Teknik Sipil, Arsitektur, Planologi, Geologi, Teknik Limbah, Lingkungan, Industri, Mesin, Kimia, Teknik Informatika, Elektro dan Teknik Perminyakan
b. Fakultas Pertanian
c. Fakultas Peternakan dan Perikanan
d. Fakultas Kedokteran
e. Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
f. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Prodi Gizi
Selain ketentuan di atas bagi orang tua pemilik Kartu Petani Mandiri (KPM) juga sebagai bahan pertimbangan.
Berikut Prosedur Pengajuan Beasiswa Scientis :
I. Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro mengumumkan informasi beasiswa pendidikan tinggi warga miskin satu desa dua sarjana melalui korwil pendidikan kecamatan, sekolah an website.
II. Calon penerima beasiswa mendaftar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro dengan melampirkan persyaratan yaitu :
a. Surat permohonan untuk mendapatkan beasiswa program Scientis
b. surat keterangan menjadi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri tempat mahasiswa belajar
c. foto copy KK d. foto copy KTP e. foto copy KHS / piagam kejuaraan
III. Tim seleksi dinas pendidikan Kabupaten Bojonegoro menyeleksi usulan yang telah masuk
IV. Dinas Pendidikan Bojonegoro mengajukan SK tentang penetapan calon penerima beasiswa yang memenuhi syarat kepada Bupati Bojonegoro.
V. Dalam hal jumlah pemohon besiswa yang memenuhi syarat melebihi pagu yang terpasang di DPA Dinas Pendidikan maka penetapan penerima didasarkan pada ranking IP mahasiswa/ ranking nilai ujian sekolah berdasarkan desa tempat tinggalnya.
V. Bupati Bojonegoro menetapkan penerima beasiswa prestasi pendidikan tinggi
Download Petunjuk Teknis Beasiswa Scientis>> Klik Disini <<
Selain program beasiswa satu desa dua sarjana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro juga menyiapkan Program Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi bagi mahasiswa Bojonegoro yang menempuh mengambil jurusan scientis.
Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Dandi Suprayitno menyampaikan beasiswa scientis diutamakan untuk Fakultas Teknik dan Kedoktera.
“Saya berharap dengan adanya program besiswa scientis mahasiswa Bojonegoro dapat lebih terpacu dan termotivasi untuk mencapai prestasi di bidangnya dan bersinergi dengan peningkatan prestasi akademiknya,” ucapnya.
Dijelaskan, beasiswa pendidikan tinggi scientis tahun 2020 ini bersifat stimulan diberikan per semester. Artinya, jika pada semester berikutnya indeks prestasinya (IP) di bawah ketentuan, maka pada semester tersebut tidak bisa menerima.
“Jadi harus bisa mempertahankan nilai akademisnya,” pungkasnya.(FIF)
Adapun Kriteria Calon Penerima Beasiswa Scientis sebagai berikut:
I. Mahasiswa Strata 1/ Diploma 4 PTN yang dibuktikan dengan surat keterangan menjadi mahasiswa dari PTN yang bersangkuta
II. Penduduk Bojonegoro dibuktikan dengan KTP dan KK Bojonegoro
III. Mahasiswa berprestasi yang memiliki indeks prestasi di atas 3,00 sejak semester 1 atau juara satu sampai tiga kejuaran akademik tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional di bidangnya.
IV. Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain baik dari pemerintah pusat, provinsi, pemerintah kabupaten, BUMN, atau pihak swasta yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterei serta diketahui oleh perguruan tinggi.
V. Menandatangani surat perjanjian bermaterai bahwa peserta didik /mahasiswa bersedia berpartisipasi aktif untuk memajukan daerah sesuai dengan keilmuanya.
VI. Penerima beasiswa diutamakan Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran
VII. Fakultas sebagaimana yang dimaksud yaitu :
a. Fakultas Teknik Sipil, Arsitektur, Planologi, Geologi, Teknik Limbah, Lingkungan, Industri, Mesin, Kimia, Teknik Informatika, Elektro dan Teknik Perminyakan
b. Fakultas Pertanian
c. Fakultas Peternakan dan Perikanan
d. Fakultas Kedokteran
e. Fakultas Keperawatan dan Kebidanan
f. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Prodi Gizi
Selain ketentuan di atas bagi orang tua pemilik Kartu Petani Mandiri (KPM) juga sebagai bahan pertimbangan.
Berikut Prosedur Pengajuan Beasiswa Scientis :
I. Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro mengumumkan informasi beasiswa pendidikan tinggi warga miskin satu desa dua sarjana melalui korwil pendidikan kecamatan, sekolah an website.
II. Calon penerima beasiswa mendaftar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro dengan melampirkan persyaratan yaitu :
a. Surat permohonan untuk mendapatkan beasiswa program Scientis
b. surat keterangan menjadi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri tempat mahasiswa belajar
c. foto copy KK d. foto copy KTP e. foto copy KHS / piagam kejuaraan
III. Tim seleksi dinas pendidikan Kabupaten Bojonegoro menyeleksi usulan yang telah masuk
IV. Dinas Pendidikan Bojonegoro mengajukan SK tentang penetapan calon penerima beasiswa yang memenuhi syarat kepada Bupati Bojonegoro.
V. Dalam hal jumlah pemohon besiswa yang memenuhi syarat melebihi pagu yang terpasang di DPA Dinas Pendidikan maka penetapan penerima didasarkan pada ranking IP mahasiswa/ ranking nilai ujian sekolah berdasarkan desa tempat tinggalnya.
V. Bupati Bojonegoro menetapkan penerima beasiswa prestasi pendidikan tinggi
Download Petunjuk Teknis Beasiswa Scientis>> Klik Disini <<

Pemkab Bojonegoro Siapkan Program Beasiswa, Berikut Ini Syaratnya
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali membuka program beasiswa Tahun 2021 bagi mahasisww program Diploma, Sarjana (S-1) dan Magister (S2).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Bojonegoro, Sahari menjelaskan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa yang ingin mendapatkan program beasiswa. Yakni mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bojonegor, sedang menempuh Pendidikan Program Diploma, Sarjana (S-1/D4) dan Magister (S-2), memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Minimal 3.00, dan telah menempuh pendidikan pada perguruan tinggi minimal semester 4 (empat) bagi Diploma / S-1 dan Semester 2 (dua) bagi Magister.
Persyaratan lainnya, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Desa/Kelurahan atau Kartu peserta Keluarga Harapan (PKH), membuat surat Permohonan Bantuan Beasiswa yang ditujukan kepada Bupati Bojonegoro JI. Mastumapel No 1 Bojonegoro pertanggal pengumuman sampai dengan 30 Juni 2020.
“Tujuan pemberian beasiswa ini untuk meningkatkan lama belajar. Selain itu membantu mahasiswa dari keluarga tidak mampu agar bisa menyelesaikan kuliahnya,” ujar Sahari, Jumat (15/5/2020).
Dikatakan, tatacara pengajuan program beasiswa adalah mengisi formulir secara daring pada http://bitly/Ajuanbeasiswa, membuat proposal permohonan dengan sistematika: BAB I, Latar Belakang, Maksud dan tujuan, dan Manfaat. BAB II meliputi
Rencana Penggunaan Dana. BAB III adalah Kesimpulan dan saran.
Kemudian melampirkan fotocopy KTP domisili Kabupaten Bojonegoro, fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), surat Keterangan Masih Aktif Kuliah dari kampus, fotocopy transkip nilai IPK atau kartu hasil studi (KHS) dari awal sampai akhir, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau fotocopy kepesertaan selaku Penerima Bantuan PKH.
Proposal dan lampiran dijilid dengan sampul warna sesuai program beasiswa yang diinginkan. Yakni Diploma III dengan warna merah, Sarjana / Diploma IV warna hijau, dan magister warna Kuning.
Untuk batas waktu pengajuan, lanhut Sahari, formulir secara daring wajib diisi mulai tanggal diumumkan sampai dengan 30 Juni 2020, berkas permohonan dikirimkan mulai tanggal diumumkan sampai dengan 30 September 2020 pada hari kerja yakni Senin – Kamis pukul 07.30 — 16.00 WIB, dan Jum’at pukul 07.30 15.30 WIB.
“Informasi lengkap dapat dilihat di www.bojonegorokab.go.id, dan pertanyaan bisa disampaikan melalui email :kesramilenialbjn@gmail.com,” pungkas Sahari.
Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro pada tahun 2020 ini menganggarkan beasiswa bagi 1.000 mahasiswa dari keluarga miskin. Kuota tersebut meningkat dari 2019 lalu, sebanyak 400 orang.
Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali membuka program beasiswa Tahun 2021 bagi mahasisww program Diploma, Sarjana (S-1) dan Magister (S2).
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Bojonegoro, Sahari menjelaskan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa yang ingin mendapatkan program beasiswa. Yakni mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bojonegor, sedang menempuh Pendidikan Program Diploma, Sarjana (S-1/D4) dan Magister (S-2), memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Minimal 3.00, dan telah menempuh pendidikan pada perguruan tinggi minimal semester 4 (empat) bagi Diploma / S-1 dan Semester 2 (dua) bagi Magister.
Persyaratan lainnya, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Desa/Kelurahan atau Kartu peserta Keluarga Harapan (PKH), membuat surat Permohonan Bantuan Beasiswa yang ditujukan kepada Bupati Bojonegoro JI. Mastumapel No 1 Bojonegoro pertanggal pengumuman sampai dengan 30 Juni 2020.
“Tujuan pemberian beasiswa ini untuk meningkatkan lama belajar. Selain itu membantu mahasiswa dari keluarga tidak mampu agar bisa menyelesaikan kuliahnya,” ujar Sahari, Jumat (15/5/2020).
Dikatakan, tatacara pengajuan program beasiswa adalah mengisi formulir secara daring pada http://bitly/Ajuanbeasiswa, membuat proposal permohonan dengan sistematika: BAB I, Latar Belakang, Maksud dan tujuan, dan Manfaat. BAB II meliputi
Rencana Penggunaan Dana. BAB III adalah Kesimpulan dan saran.
Kemudian melampirkan fotocopy KTP domisili Kabupaten Bojonegoro, fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), surat Keterangan Masih Aktif Kuliah dari kampus, fotocopy transkip nilai IPK atau kartu hasil studi (KHS) dari awal sampai akhir, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau fotocopy kepesertaan selaku Penerima Bantuan PKH.
Proposal dan lampiran dijilid dengan sampul warna sesuai program beasiswa yang diinginkan. Yakni Diploma III dengan warna merah, Sarjana / Diploma IV warna hijau, dan magister warna Kuning.
Untuk batas waktu pengajuan, lanhut Sahari, formulir secara daring wajib diisi mulai tanggal diumumkan sampai dengan 30 Juni 2020, berkas permohonan dikirimkan mulai tanggal diumumkan sampai dengan 30 September 2020 pada hari kerja yakni Senin – Kamis pukul 07.30 — 16.00 WIB, dan Jum’at pukul 07.30 15.30 WIB.
“Informasi lengkap dapat dilihat di www.bojonegorokab.go.id, dan pertanyaan bisa disampaikan melalui email :kesramilenialbjn@gmail.com,” pungkas Sahari.
Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro pada tahun 2020 ini menganggarkan beasiswa bagi 1.000 mahasiswa dari keluarga miskin. Kuota tersebut meningkat dari 2019 lalu, sebanyak 400 orang.

Pidato Mendikbud di Hari Pendidikan Nasional 2020
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan
Bapak dan ibu yang kami muliakan dan segenap insan pendidikan di tanah air, Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini harus kita lakukan di tengah pandemi COVID19. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini
Saat ini kita sedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya
Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan pembelajaran secara daring atau online, menggunakan toois atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun.
Orang tua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada.
Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.
Bapak dan Ibu yang kami banggakan,
Kita sebagai masyarakat juga beiajar betapa pentingnya kesehatan. Betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma-norma kemanusiaan di dalam masyarakat kita.
Timbulnya empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu.
Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-1 9. Agar kita menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Terima kasih telah mengikuti anjuran Bapak Presiden untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Jakarta, 2 Mei 2020
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Nadiem Anwar Makarim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan
Bapak dan ibu yang kami muliakan dan segenap insan pendidikan di tanah air, Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020.
Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini harus kita lakukan di tengah pandemi COVID19. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini
Saat ini kita sedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya
Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan pembelajaran secara daring atau online, menggunakan toois atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun.
Orang tua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada.
Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.
Bapak dan Ibu yang kami banggakan,
Kita sebagai masyarakat juga beiajar betapa pentingnya kesehatan. Betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma-norma kemanusiaan di dalam masyarakat kita.
Timbulnya empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu.
Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-1 9. Agar kita menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Terima kasih telah mengikuti anjuran Bapak Presiden untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.
Jakarta, 2 Mei 2020
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Nadiem Anwar Makarim