Ingin Dapat Beasiswa Scientis dari Pemkab Bojonegoro, Berikut Syaratnya

Selain program beasiswa satu desa dua sarjana, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro juga menyiapkan Program Beasiswa Prestasi Pendidikan Tinggi bagi mahasiswa Bojonegoro yang menempuh mengambil jurusan scientis.

Kepala Dinas Pendidikan Bojonegoro, Dandi Suprayitno menyampaikan beasiswa scientis diutamakan untuk Fakultas Teknik dan Kedoktera.

“Saya berharap dengan adanya program besiswa scientis mahasiswa Bojonegoro dapat lebih terpacu dan termotivasi untuk mencapai prestasi di bidangnya dan bersinergi dengan peningkatan prestasi akademiknya,” ucapnya.

Dijelaskan, beasiswa pendidikan tinggi scientis tahun 2020 ini bersifat stimulan diberikan per semester. Artinya, jika pada semester berikutnya indeks prestasinya (IP) di bawah ketentuan, maka pada semester tersebut tidak bisa menerima.

“Jadi harus bisa mempertahankan nilai akademisnya,” pungkasnya.(FIF)

Adapun Kriteria Calon Penerima Beasiswa Scientis sebagai berikut:

I. Mahasiswa Strata 1/ Diploma 4 PTN yang dibuktikan dengan surat keterangan menjadi mahasiswa dari PTN yang bersangkuta

II. Penduduk Bojonegoro dibuktikan dengan KTP dan KK Bojonegoro

III. Mahasiswa berprestasi yang memiliki indeks prestasi di atas 3,00 sejak semester 1 atau juara satu sampai tiga kejuaran akademik tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional di bidangnya.

IV. Tidak sedang menerima beasiswa dari sumber lain baik dari pemerintah pusat, provinsi, pemerintah kabupaten, BUMN, atau pihak swasta yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterei serta diketahui oleh perguruan tinggi.

V. Menandatangani surat perjanjian bermaterai bahwa peserta didik /mahasiswa bersedia berpartisipasi aktif untuk memajukan daerah sesuai dengan keilmuanya.

VI. Penerima beasiswa diutamakan Fakultas Teknik dan Fakultas Kedokteran

VII. Fakultas sebagaimana yang dimaksud yaitu :

a. Fakultas Teknik Sipil, Arsitektur, Planologi, Geologi, Teknik Limbah, Lingkungan, Industri, Mesin, Kimia, Teknik Informatika, Elektro dan Teknik Perminyakan

b. Fakultas Pertanian

c. Fakultas Peternakan dan Perikanan

d. Fakultas Kedokteran

e. Fakultas Keperawatan dan Kebidanan

f. Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Prodi Gizi

Selain ketentuan di atas bagi orang tua pemilik Kartu Petani Mandiri (KPM) juga sebagai bahan pertimbangan.

Berikut Prosedur Pengajuan Beasiswa Scientis :

I. Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro mengumumkan informasi beasiswa pendidikan tinggi warga miskin satu desa dua sarjana melalui korwil pendidikan kecamatan, sekolah an website.

II. Calon penerima beasiswa mendaftar melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro dengan melampirkan persyaratan yaitu :

a. Surat permohonan untuk mendapatkan beasiswa program Scientis

b. surat keterangan menjadi mahasiswa dari perguruan tinggi negeri tempat mahasiswa belajar

c. foto copy KK d. foto copy KTP e. foto copy KHS / piagam kejuaraan

III. Tim seleksi dinas pendidikan Kabupaten Bojonegoro menyeleksi usulan yang telah masuk

IV. Dinas Pendidikan Bojonegoro mengajukan SK tentang penetapan calon penerima beasiswa yang memenuhi syarat kepada Bupati Bojonegoro.

V. Dalam hal jumlah pemohon besiswa yang memenuhi syarat melebihi pagu yang terpasang di DPA Dinas Pendidikan maka penetapan penerima didasarkan pada ranking IP mahasiswa/ ranking nilai ujian sekolah berdasarkan desa tempat tinggalnya.

V. Bupati Bojonegoro menetapkan penerima beasiswa prestasi pendidikan tinggi

Download Petunjuk Teknis Beasiswa Scientis>> Klik Disini <<

Pemkab Bojonegoro Siapkan Program Beasiswa, Berikut Ini Syaratnya

Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kembali membuka program beasiswa Tahun 2021 bagi mahasisww program Diploma, Sarjana (S-1) dan Magister (S2).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Bojonegoro, Sahari menjelaskan ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi mahasiswa yang ingin mendapatkan program beasiswa. Yakni mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Bojonegor, sedang menempuh Pendidikan Program Diploma, Sarjana (S-1/D4) dan Magister (S-2), memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Minimal 3.00, dan telah menempuh pendidikan pada perguruan tinggi minimal semester 4 (empat) bagi Diploma / S-1 dan Semester 2 (dua) bagi Magister.

Persyaratan lainnya, memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Desa/Kelurahan atau Kartu peserta Keluarga Harapan (PKH), membuat surat Permohonan Bantuan Beasiswa yang ditujukan kepada Bupati Bojonegoro JI. Mastumapel No 1 Bojonegoro pertanggal pengumuman sampai dengan 30 Juni 2020.

“Tujuan pemberian beasiswa ini untuk meningkatkan lama belajar. Selain itu membantu mahasiswa dari keluarga tidak mampu agar bisa menyelesaikan kuliahnya,” ujar Sahari, Jumat (15/5/2020).

Dikatakan, tatacara pengajuan program beasiswa adalah mengisi formulir secara daring pada http://bitly/Ajuanbeasiswa, membuat proposal permohonan dengan sistematika: BAB I, Latar Belakang, Maksud dan tujuan, dan Manfaat. BAB II meliputi
Rencana Penggunaan Dana. BAB III adalah Kesimpulan dan saran.

Kemudian melampirkan fotocopy KTP domisili Kabupaten Bojonegoro, fotocopy Kartu Tanda Mahasiswa (KTM), surat Keterangan Masih Aktif Kuliah dari kampus, fotocopy transkip nilai IPK atau kartu hasil studi (KHS) dari awal sampai akhir, Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau fotocopy kepesertaan selaku Penerima Bantuan PKH.

Proposal dan lampiran dijilid dengan sampul warna sesuai program beasiswa yang diinginkan. Yakni Diploma III dengan warna merah, Sarjana / Diploma IV warna hijau, dan magister warna Kuning.

Untuk batas waktu pengajuan, lanhut Sahari, formulir secara daring wajib diisi mulai tanggal diumumkan sampai dengan 30 Juni 2020, berkas permohonan dikirimkan mulai tanggal diumumkan sampai dengan 30 September 2020 pada hari kerja yakni Senin – Kamis pukul 07.30 — 16.00 WIB, dan Jum’at pukul 07.30 15.30 WIB.

“Informasi lengkap dapat dilihat di www.bojonegorokab.go.id, dan pertanyaan bisa disampaikan melalui email :kesramilenialbjn@gmail.com,” pungkas Sahari.

Sebelumnya, Pemkab Bojonegoro pada tahun 2020 ini menganggarkan beasiswa bagi 1.000 mahasiswa dari keluarga miskin. Kuota tersebut meningkat dari 2019 lalu, sebanyak 400 orang.

Pidato Mendikbud di Hari Pendidikan Nasional 2020

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salam Sejahtera,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan

Bapak dan ibu yang kami muliakan dan segenap insan pendidikan di tanah air, Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional kali ini harus kita lakukan di tengah pandemi COVID19. Semoga kita semua diberikan kesehatan, kekuatan, dan semangat agar bisa melalui masa sulit ini

Saat ini kita sedang melalui krisis COVID-19. Krisis yang memakan begitu banyak nyawa. Krisis yang menjadi tantangan luar biasa bagi negara kita dan seluruh dunia. Tetapi, dari krisis ini kita mendapatkan banyak sekali hikmah dan pembelajaran yang bisa kita terapkan saat ini dan setelahnya

Untuk pertama kalinya, guru-guru melakukan pembelajaran secara daring atau online, menggunakan toois atau perangkat baru, dan menyadari bahwa sebenarnya pembelajaran bisa terjadi di manapun.

Orang tua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif. Kemudian menimbulkan empati kepada guru yang tadinya mungkin belum ada.

Guru, siswa, dan orang tua sekarang menyadari bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja. Tetapi, pendidikan yang efektif itu membutuhkan kolaborasi yang efektif dari tiga hal ini, guru, siswa, dan orang tua. Tanpa kolaborasi itu, pendidikan yang efektif tidak mungkin terjadi.

Bapak dan Ibu yang kami banggakan,

Kita sebagai masyarakat juga beiajar betapa pentingnya kesehatan. Betapa pentingnya kebersihan. Betapa pentingnya norma-norma kemanusiaan di dalam masyarakat kita.

Timbulnya empati, timbulnya solidaritas di tengah masyarakat kita pada saat pandemi COVID-19 ini merupakan suatu pembelajaran yang harus kita kembangkan. Bukan hanya di masa krisis ini, tetapi juga di saat krisis ini telah berlalu.

Belajar memang tidak selalu mudah, tetapi inilah saatnya kita berinovasi. Saatnya kita melakukan berbagai eksperimen. Inilah saatnya kita mendengarkan hati nurani dan belajar dari COVID-1 9. Agar kita menjadi masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa depan. Terima kasih telah mengikuti anjuran Bapak Presiden untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, serta tetap belajar, bekerja, dan beribadah di rumah saja.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Shanti Shanti Shanti Om,
Namo Buddhaya,
Salam kebajikan.

Jakarta, 2 Mei 2020
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,

Nadiem Anwar Makarim